Posted by : Welly Wednesday, December 12, 2012

Diare kronis atau diare berkepanjangan merupakan diare yang berlangsung dalam waktu lebih dari satu atau dua minggu. Penyebab diare kronis sangat banyak namun penyebab tersering pada bayi dan anak adalah alergi, malabsorpsi dan proses infeksi. Penatalaksanaan diare kronis pada prinsipnya harus dikerjakan bersama-sama dengan pemberian nutrisi yang cukup untuk memenuhi atau memelihara pertumbuhan normal. Malnutrisi kalori dan protein harus dihindari sebisa mungkin karena hal tersebut dapat menjadi variable pengganggu yang memperlambat atau menghambatpengembalian ke fungsi usus normal.

DIARE BERKEPANJANGAN (PROLONGED DIARE)

Terjadi kerusakan mukosa usus yang berkepanjangan dengan akibat terjadinya malabsorpsi, peningkatan absorpsi protein asing, berkurangnya hormon enterik serta pertumbuhan kuman yang berlebihan. Terjadinya suatu sindrome post enteritis yang merupakan sebab dan akibat sejumlah faktor yang multi kompleks.

Penyebab  diare berkepanjangan Intoleransi sekunder, Enteropati oleh karena protein makanan, terutama protein susu sapi (CMPSE) dan kedelai, Malnutrisi, Enteropatogen atau Parasit

Gejala Klinik :

Lama diare melewati masa diare akut (5-7 hari) dapat disertai muntah dan kembung.

Penatalaksanaan Diare Berkepanjangan



DIARE KRONIK

Diare kronis dan diare persisten seringkali dianggap suatu kondisi yangsama. Ghishan menyebutkan diare kronis sebagai suatu episode diare lebih dari 2minggu, sedangkan kondisi serupa yang disertai berat badan menurun atau sukarnaik oleh Walker-Smith et al. didefinisikan sebagai diare persisten. Di lain pihak,dasar etiologi diare kronis yang berbeda diungkapkan oleh Bhutta dan oleh The American Gastroenterological Association.

Definisi diare kronis adalah episode diare lebih dari dua minggu, sebagian besar disebabkan diare akutberkepanjangan akibat infeksi, sedangkan definisi menurut The AmericanGastroenterological Association adalah episode diare yang berlangsung lebih dari4 minggu, oleh etiologi non-infeksi serta memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.Bervariasinya definisi ini pada dasarnya disebabkan perbedaan kejadian diarekronis dan persisten di negara berkembang, sedangkan penyebab non-infeksi lebihbanyak didapatkan di negara maju. Demikian juga porsi serta prioritas penelitian

Penyebab yang multi kompleks dari diare kronik menyebabkan patofisiologi yang komplek, saling mempengaruhi dan mungkin memperberat keadaan.

Mekanisme terjadinya diare kronik.

Osmotik karena  Overfeeding, Malabsorpsi karbohidrat atau  Bahan makanan yang tak berserat.
Sekretori karena Infeksi interopatogen atau Interotropik – hormon secreting factor Sedangkan penyebeba mekansme lainnya adalah karena 0vergrowth Bakteria, Malabsorpsi asam empedu dan asam lemak  karena Usus halus terkontaminasi, Reseksi ileum
Abnormalitas absorpsi ion aktive Chloride diarrhea congenital

Kerusakan Mukosa : Enteritis/kolitis infectious, Gastro enteropathy karena alergi, Celiac disease, Inflamatory Bowel Disease

Motilitas Intestinal yang abnormal dan atau berkurangnya permukaan usus yang berfungsi Hypomotility,  Hypermotility,  Short Bowel Syndrome

    Penyebab Diare berkepanjangan atau diare membandel sangat banyak, tetapi yang paling sering adalah diawali dengan terjadi kerusakan mukosa saluran cerna karena infeksi rotavirus pada saluran cerna dan kemudian diperlama dan diperpanjang dengan adanya infeksi sekunder dari luar saluran cerna seperti infeksi saluran napas akut (ISPA), infeksi saluran kencing atau batuk pilek atau alergi dan intoleransi makanan.
Biasanya hal ini terjaid pada anak  dengan riwayat sensitif saluran cerna: saat bayi usia 1- 3 bulan bila

BAB   4-8 kali sehari di atas usia 6 bulan diare 3 kali perhari atau lebih.
Kenali penyebabnya dan hindari pemberian obat berlebihan.
Biasanya sering divonis berlebihan atau overdiagnosis alergi susu sapi, Bukan alergi susu sapi tetapi didiagnosis alergi susu sapi padahal saat sebelumnya minum susu sapi tidak masalah  

Penyebab dan Faktor Resiko
Diare berkepanjangan dapat disebabkan berbagai macam kondisi. Dinegara maju, sebagain besar membahas penyebab non-infeksi, umunya meliputiintoleransi protein susu sapi/kedeai (pada anak usia < 6bulan, tinja sering disertaidengan darah); celiac disease (gluten-sensitive enteropathy), dan cystic fibrosis. Namun, perhatian global seringkali tertuju pada diare berkepanjangan yangbermula dari diare akut akibat infeksi saluran cerna. Diare jenis ini banyak terjadidi negara-negara berkembang.

Infeksi : Ekstraintestinal : sering UTI, Intraintestinal : kuman penyebab khusus, sering : Enteroadherent E.Coli (EAEC), Cryptosporadium, Enteropathogenic E.Coli (EPEC), Salmonella non typus

Faktor penderita : Usia kurang dari 3 bulan, Gizi buruk, Depresi sistem immunologik,  Ensim-ensim yang berkurang
    Faktor-faktor lain : kejadian diare akut yang terdahulu merupikan resiko terjadinya diare kronik.
    Penanganan yang tidak efektif menambah resiko terjadinya diare kronik.

Gejala KIinik
Diare lebih dari dua minggu, disertai gejala intoleransi dan/atau infeksi enteral atau sepsis. Biasanya disertai gangguan gizi.

Penanganan

Penanganan Umum
    Koreksi gangguan cairan & elektrolit bila ada
    terapi Kausa
    Probiotik
    Supportif dan dietetik “
    Vit A 100.000 -200.000 U 1x i.m.
    Vit B-compleks, Vit C.

Leave a Reply

Terima Kasih atas Komentar anda

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Regina Theyser - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -