ASI mengandung nutrisi-nutrisi yang dapat mendorong proses perkembangan saraf dan otak dengan komposisi tetap sesuai kebutuhan bayi. Karena itu, beragam produk susu formula berupaya agar kandungan nutrisinya mendekati ASI. Nutrisi itu antara lain LC-PUFA, taurin, seng, besi.
- Asam lemak tak jenuh rantai panjang ( LC-PUFA)
Dikenal dengan sebutan AA (asam arakidonat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). Asupan AA dan DHA dibutuhkan untuk perkembangan optimal retina mata bayi selama masa periode awal kehidupannya. Kedua asam lemak ini juga membantu perkembangan jaringan saraf dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
- Taurin
Terdapat dalam beberapa jaringan tubuh. Kadar yang tinggi terdapat pada otak dan retina. Ini adalah asam amino bebas yang konsentrasi tertingginya ada di otak yang sedang berkembang. Pada otak orang dewasa, konsentrasi tertingginya dipegang asam glutamat, baru setelahnya taurin.
Beragam studi menyebut, taurin berperan dalam berbagai proses metabolisme, juga dalam neuromodulasi (proses modifikasi aktivitas saraf dan transmisi rangsangan saraf) susunan saraf pusat, metabolisme otak dan retina, serta pertumbuhan otot.
- Seng
Selama periode pertumbuhan, seng memengaruhi perkembangan otak dan tingkah laku. Juga berperan dalam hubungannya dengan defisit aktivitas, perhatian, dan perkembangan motorik. Kekurangan seng bisa menyebabkan gangguan emosi, perhatian, dan memori. Hal itu pernah diteliti pada mencit.
- Besi
Nutrisi mikro yang penting bagi otak bayi. Nutrisi paling esensial dalam fungsi kognitif otak bayi ini juga berguna sebagai kofaktor (senyawa nonprotein yang membantu kerja enzim) berbagai enzim. Bila kekurangan zat ini, perkembangan mental dan psikomotor bayi bisa terganggu.